Siapa yang
tidak mengenal Green Canyon? Itu adalah salah satu primadona wisata di
pesisir Selatan Jawa Barat. Tempat wisata dengan tebing-tebing gagah dan
bernaung pepohonan rindang yang mengapit Sungai Cijulang ini memiliki
nama asli Cukang Taneuh atau jembatan tanah. Nama ini berasal dari satu
bagian tebing di hilir sungai yang menyatu sehingga tampak seperti
jembatan
Dan, sejak ditetapkan sebagai objek wisata pada tahun 1991, Green
Canyon ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Karena melihat besarnya
minat masyarakat itulah maka beberapa bulan terakhir disediakan sebuah
kegiatan wisata yang unik. Jadi, bila biasanya pengunjung datang dan
diajak menyusuri keindahan Green Canyon dengan perahu, kini hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara berbeda yang lebih menantang, yakni dengan
body rafting atau menghanyutkan diri dari arah hulu dan mengapung
mengikuti arus Sungai Cijulang, Ciamis. Sebelum menuju titik start di bagian hulu sungai, setiap pengunjung diharuskan menggunakan beberapa perlengkapan keselamatan, seperti pelindung kaki, pelindung lutut, helm, dan pelampung. Selain itu, satu hal yang harus diperhatikan, yakni saat melewati jeram, pandangan mata harus selalu ke depan. Hal ini untuk menghindari bebatuan besar dan tajam yang ada di beberapa bagian tengah sungai.
Bagi pemula, disarankan datang pada musim kemarau. Hal ini dikarenakan, debit air tidak terlalu besar dan arusnya bersahabat. Sebab saat itulah grade empat Sungai Cijulang ini turun menjadi grade satu. Jadi, sangat aman untuk pemula.
Jarak pengarungan body rafting ini berkisar 4 km dan ditempuh selama 4 jam perjalanan. Dan, dijamin waktu tak akan terasa lama saat kita dibuai oleh keindahan tebing-tebing setinggi 20-30 meter ditambah dengan air sungai yang jernih dan berwarna hijau tosca.
Terlebih lagi sepanjang aliran sungai, banyak hal-hal menarik yang dapat dinikmati, seperti 20 meter dari titik start terdapat Gua Kelelawar atau yang oleh masyarakat sekitar dijuluki sebagai Gua lalay atau Gua Bau. Gua ini  merupaka satu-satunya Gua Kelelawar yang yang mudah dijangkau di antara gua-gua lain di sepanjang aliran sungai. Dan, bagi yang membawa senter dapat masuk ke dalam menuju bagian utama gua, tempat ribuan kelelawar bergelantungan sambil menyaksikan sebuah lubang tempat sinar matahari menerobos masuk dan menghasilkan bias cahaya yang cantik.
Nah, selain gua, pengunjung juga dapat menikmati keindahan tetesan air yang jatuh layaknya tirai, di antara akar-akar tumbuhan di tepian tebing. Bila beruntung, pelangi akan tampak saat tirai air ini tertimpa sinar matahari. Dan, banyaknya rembesan air ini, dikarenakan daerah sekitar merupakan daerah resapan air. Bahkan saat musim penghujan tiba, tetesan air akan berubah menjadi air terjun mini, lho. PARADISO....
tempat menarik lannya yang patutu disinggahi adalah Kolam putri, kolam mungil berair jernih dan sejuk yang berada di atas ketinggian 8 meter. Selain dianggap tempat yang sakral, mandi atau membasuh wajah di air kolam ini dipercaya dapat memudahkan segala urusan termasuk dalam hal jodoh. Alhasil pada tanggal-tanggal tertentu, seperti satu syura, tempat ini dipenuhi oleh pengunjung yang mengharap berkah dengan mandi di kolam ini.
Dan, tidak ada penutup yang lebih menyenangkan untuk pengarungan di Green Canyon, selain melompat dari atas batu Payung. Batu besar berbentuk payung yang memiliki ketinggian sekitar 5-7 meter. Karena seru sekali dan sayang untuk dilewatkan. PARADISO....